Rabu, 11 Mei 2016

Biografi Thomas Alva Edison

              Thomas Alva Edison 



Thomas Alva Edison merupakan salah satu penemu yang paling memberikan kontribusi besar bagi dunia berkat temuannya yaitu lampu pijar. Thomas Alva Edison dilahirkan di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Tahun 1854 orang tuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison pun tumbuh besar di sana. Sewaktu kecil Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa ia tidak bisa belajar di sekolah sehingga akhirnya Ibunya memutuskan untuk mengajar sendiri Edison di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru. Hal ini dilakukan karena ketika di sekolah Edison termasuk murid yang sering tertinggal dan ia dianggap sebagai murid yang tidak berbakat.

Biografi Thomas Alva Edison
Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Sebelum mencapai usia sekolah dia sudah membedah hewan-hewan, bukan untuk menyiksa hewan-hewan tersebut, tetapi murni didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Pada usia sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya. Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi.

Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, pada usia dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin kepada pihak perusahaan kereta api, “Grand Trunk Railway”, untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah ia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Thomas Alva Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini adalah koran pertama yang dicetak di atas kereta api dan lumayan laku terjual. Oplahnya mencapai 400 sehari.

Pada masa ini Edison hampir kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena ia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong. Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan tehnik. Tahun ini pula ia menemukan sistem interkom elektrik.

Penemuan Lampu Pijar oleh Thomas Alva Edison
Pada tahun 1877, ia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti yaitu lampu pijar. Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar yang didapat dari hasil menjual penemuannya ke perusahaan-perusahaan dan dalam kurun waktu dua tahun ia melakukan percobaan membuat lampu pijar.

Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tetapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras Edison, akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam.
...Aku tidak gagal. Hanya saja aku menemukan 10000 jalan yang ternyata tidak bekerja - Thomas Alva Edison
Penemuan Lain dari Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat komersial. Penemuan pertamanya yang bersifat komersial adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuaannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40000 dollar. Uang ini digunakan oleh Edison untuk
membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah ia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia. Tahun 1877 ia juga menemukan phonograph.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain : telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Thomas Edison juga berjasa dalam bidang perfilman. Ia menggabungkan film fotografi yang telah dikembangkan George Eastman menjadi industri film yang menghasilkan jutaan dolar seperti saat ini. Dia pun membuat Black Maria, suatu studio film bergerak yang dibangun pada jalur berputar. Melewati tahun 1920-an kesehatannya kian memburuk dan beliau meninggal dunia pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.


sumber:
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-thomas-alva-edison.html

ARTIKEL PHOBIA LACHANOPHOBIA

                                TUGAS ILMU BUDAYA DASAR  
                                       “Phobia Unik Lachanophobia”
  

LACHANOPHOBIA


   Pernah dengan ada orang yang takut akan sayuran?
    Biasanya yang mengalami hal tersebut adalah anak-anak, tetapi tidak sedikit juga orang dewasa yang mengalaminya. Contohnya seperti Dee Vyas (34) adalah seorang vegetarian. Anehnya, ia takut terhadap buah dan sayur alias mengidap lachanophobia. "Saya panik jika melihat buah dan sayur di piring. Tomat membuat saya merinding, sedangkan pisang bikin ngeri. Ironis, karena meski saya takut buah dan sayur.” Ujarnya.

    Fobianya berkembang sejak orangtuanya memaksa Vyas makan sayur dan buah ketika kecil. Ia mengaku tak tahan dengan aroma, rasa, dan tekstur daging sehingga ia menjadi vegetarian seumur hidup. Namun, ia juga takut melihat buah dan sayur. "Jika menyehatkan dan berwarna hijau, saya tak suka," ujarnya.
Ketakutan (fobia) tersebut biasanya dikenal dengan Lachanophobia yaitu ketakutan yang bersifat irasional dan terus-menerus terhadap sayuran. Fobia ini bisa terjadi jika seorang anak dipaksa untuk memakan sayuran padahal si anak tidak suka. Atau bisa juga memaksakan anak untuk memakan sayuran sebagai bentuk hukuman ketika si anak melakukan suatu kesalahan. 

   Selain itu, fobia ini juga bisa disebabkan karena seseorang punya pengalaman (mengamati) proses penanaman sayuran di kebun, dimana sayuran tersebut ditanam di tanah yang kotor, terdapat ulat di daun atau buahny atau mungkin ada serangga yang berkeliaran disekitar tanaman sehingga dari pengalaman melihat tersebut menimbulkan dampak ketakutan berkelanjutan ketika orang tersebut melihat kembali jenis sayuran yang sama atau berbeda. 

   Selain dari pengalaman melihat, bisa jadi pengalaman yang berhubungan dengan kegiatan makan seseorang, seperti misalnya sedang makan sayur tiba-tiba tanpa sengaja melihat “mahluk yang tidak diharapkan” berada di mangkuk atau sendoknya. Selain faktor “mahluk yang tidak diharapkan”, bisa juga karena pengalaman tidak sengaja seperti memakan biji buah atau sayuran sehingga terjadi ketakutan biji tersebut akan menjadi benih yang tumbuh di dalam perutnya.

   Untuk mengatasi fobia ini tergantung pada pemahaman individu tentang ketakutan yang dialaminya dan bagaimana cara mengatasinya. Kadangkala untuk menghilangkan rasa takutnya ini memerlukan bantuan seorag terafis yang akan membimbing dan mendidik seseorang yang mengalami Lachanophobia untuk bisa mendapatkan respon yang diinginkan untuk menghilangkan rasa takutnya tersebut.

Analisis:
kalo phobia sayuran itu semacam ketakutan yang bersifat irasional dan terus-menerus terhadap sayuran yang biasa disebut Lachanophobia. Phobia ini bisa terjadi jika seorang anak dipaksa untuk memakan sayuran padahal si anak tidak suka atau bisa juga memaksakan anak untuk memakan sayuran sebagai bentuk hukuman ketika si anak melakukan kesalah. Selain itu, phobia ini juga bisa disebabkan karena seseorang punya pengalaman (mengamati) proses penanaman sayuran di kebun, dimana sayuran tersebut ditanam di tanah yang kotor, terdapat ulat di daun atau buahnya atau mungkin ada serangga yang berkeliaran disekitar tanaman sehingga dari pengalaman melihat tersebut menimbulkan dampak ketakutan berkelanjutan ketika orang tersebut melihat kembali jenis sayuran yang sama atau berbeda.

Tanggapan:
Phobia merupakan ketakutan yang berlebihan pada sesuatu benda atau objek tertentu yang terjadi secara terus-menerus, dilihat dari kasus diatas merupakan contoh phobia terhadap sayuran atau Lachanophobia, yang biasa terjadi pada anak-anak karena dipaksa orang tuanya untuk memakan sayuran karena pemaksaan tersebut membuat anak trauma dan menjadi ketakutan, ketakutan ini akan terus menerus terjadi ketika anak di hidangkan makanan sayuran.

Saran:
Saran saya untuk kasus phobia diatas lebih ditargetkan ke orang tuanya karena setiap presepsi orang itu berbeda-beda dan cara orang tua memberikan sesuatu kepada anaknya pun berbeda-beda juga, dari sikap orang tua yang memaksakan anaknya untuk memakan sayuran itulah yang menyebabkan phobia, karena anak dipaksa untuk memakan walaupun orang tua itu berpikir kalau sayuran itu sangat penting untuk kesehatan anak tetapi jika anak tidak suka bisa diaplikasikan cara penyajiannya. Dengan cara memasukkan sedikit sayuran ke makanan yang anak sukai misalnya anak suka dengan ayam, orang tua bisa mengaplikasikannya dengan mencampurkan sayuran ke dalam ayam. Tidak harus dipaksakan memakan sayuran. Jika ketakurannya disebabkan karena pengalaman sang anak sendiri kita bisa memberikan masukan konseling terhadap anak yang mengalami phobia tersebut bahwa sayuran itu bukan untuk ditakuti tetapi merupakan makanan yang penting buat pertumbuhan sang anak.

Sumber:
http://food.detik.com/read/2013/10/20/095010/2390237/297/wanita-ini-menderita-lachanophobia-fobia-terhadap-buah-dan-sayur